walknesia.id – Jakarta kembali menjadi pusat perhatian dengan dibukanya Festival Kuliner Nusantara 2024 di kawasan Monumen Nasional (Monas). Acara yang berlangsung dari 14 hingga 17 November ini menghadirkan lebih dari 150 stand kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Festival ini tidak hanya menjadi perayaan keanekaragaman cita rasa nusantara, tetapi juga menjadi ajang promosi kuliner tradisional kepada generasi muda dan wisatawan.
Dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, acara ini sukses menarik ribuan pengunjung di hari pertama. Antusiasme masyarakat terlihat dari panjangnya antrean di berbagai stand makanan, yang menyajikan hidangan legendaris seperti rendang, sate lilit Bali, papeda, hingga kue tradisional seperti klepon dan lapis legit.
1. Kemeriahan di Hari Pembukaan
Hari pertama Festival Kuliner Nusantara berlangsung meriah dengan penampilan seni tradisional dari beberapa daerah, seperti tari Saman dari Aceh dan tari Kecak dari Bali. Di tengah suasana yang penuh warna, para pengunjung disuguhi aroma khas masakan tradisional yang menggugah selera.
Gubernur DKI Jakarta, dalam sambutannya, menekankan pentingnya melestarikan kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. “Kuliner adalah salah satu cara terbaik untuk mengenalkan kekayaan budaya kita kepada dunia. Festival ini adalah langkah konkret untuk melestarikan sekaligus mempromosikan kuliner nusantara,” ujarnya.
Pembukaan festival ditandai dengan pemotongan tumpeng raksasa yang langsung menjadi daya tarik pengunjung. Tumpeng ini dibuat dengan berbagai lauk khas dari seluruh Indonesia, melambangkan kekayaan cita rasa nusantara yang tak tertandingi.
2. Keanekaragaman Kuliner Nusantara
Festival ini menghadirkan berbagai hidangan khas dari setiap daerah di Indonesia. Beberapa stand yang menjadi favorit pengunjung antara lain:
- Rendang dari Sumatera Barat:
Hidangan legendaris ini menjadi salah satu yang paling banyak diminati. Stand rendang menawarkan berbagai varian, mulai dari rendang daging sapi tradisional hingga rendang ayam dan rendang jengkol. - Papeda dari Papua:
Makanan khas Papua yang terbuat dari sagu ini disajikan dengan kuah ikan kuning yang kaya rempah, menciptakan pengalaman kuliner yang unik bagi pengunjung. - Sate Lilit Bali:
Stand Bali menawarkan sate lilit dengan aroma khas daun serai, menjadi magnet bagi pecinta kuliner berbahan ikan dan ayam. - Kuliner Betawi:
Sebagai tuan rumah, stand kuliner Betawi menghadirkan hidangan khas seperti kerak telor, laksa Betawi, dan bir pletok, yang disukai pengunjung lokal maupun mancanegara.
Tak hanya makanan berat, festival ini juga menghadirkan jajanan tradisional seperti klepon, lemper, getuk, dan serabi. Minuman khas seperti es dawet, wedang ronde, dan kopi Aceh juga menjadi incaran para pengunjung.
3. Aktivitas Menarik di Festival
Festival Kuliner Nusantara tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menawarkan berbagai aktivitas menarik bagi pengunjung. Beberapa di antaranya adalah:
- Demo Memasak oleh Chef Terkenal:
Chef ternama dari Indonesia, seperti Chef William Wongso dan Chef Renatta, tampil dalam demo memasak yang mengajarkan cara membuat hidangan tradisional dengan sentuhan modern. - Kompetisi Kuliner Tradisional:
Kompetisi memasak makanan khas daerah menjadi salah satu daya tarik festival ini. Peserta dari berbagai daerah berlomba menampilkan keahlian memasak mereka untuk merebut gelar juara. - Edukasi Kuliner Nusantara:
Stand edukasi menyajikan informasi tentang sejarah dan filosofi di balik makanan tradisional Indonesia, memberikan wawasan menarik bagi pengunjung, terutama generasi muda. - Zona Interaktif untuk Anak-Anak:
Anak-anak dapat belajar membuat kue tradisional seperti klepon dan onde-onde di zona interaktif, menciptakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif.
4. Dampak Positif bagi UMKM Kuliner
Festival ini menjadi platform penting bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner untuk mempromosikan produk mereka. Dengan ribuan pengunjung yang hadir setiap harinya, banyak UMKM yang mendapatkan peluang untuk memperluas pasar mereka.
Siti, pemilik usaha kue tradisional dari Yogyakarta, mengungkapkan bahwa festival ini sangat membantu usahanya. “Kami bisa mengenalkan kue tradisional kepada lebih banyak orang, terutama generasi muda. Penjualan kami juga meningkat pesat selama festival,” ujarnya.
Pemerintah berharap festival ini dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di bidang kuliner, sekaligus memperkuat posisi kuliner Indonesia di pasar global.
5. Harapan untuk Masa Depan Kuliner Nusantara
Dengan suksesnya Festival Kuliner Nusantara 2024, pemerintah dan penyelenggara berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak daerah. Selain itu, promosi kuliner tradisional diharapkan dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk menjelajahi kekayaan rasa Indonesia.
“Festival ini adalah bukti nyata bahwa kuliner bisa menjadi jembatan antara budaya dan ekonomi. Kami ingin membawa makanan tradisional Indonesia ke panggung dunia,” kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Kesimpulan
Festival Kuliner Nusantara 2024 di Monas menjadi bukti nyata betapa kayanya warisan kuliner Indonesia. Dengan kehadiran ribuan pengunjung dan beragam aktivitas menarik, acara ini tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga mempererat rasa cinta terhadap budaya lokal.
Melalui festival ini, Indonesia tidak hanya merayakan keanekaragaman kuliner, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa makanan adalah salah satu cara terbaik untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Dengan dukungan yang terus meningkat, Festival Kuliner Nusantara diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi ikon budaya yang membanggakan.