Walknesia.id – Debat publik untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bandung baru-baru ini menuai kritik dari warga. Pasalnya, jadwal debat yang dilaksanakan pada malam hari dirasa terlalu larut. Acara yang dimulai pukul 21.00 hingga hampir tengah malam ini dinilai kurang ideal, terutama bagi warga yang harus beraktivitas pagi hari.
Banyak warga mengungkapkan ketidaknyamanannya di media sosial, menilai bahwa jadwal ini tidak ramah bagi mereka yang bekerja atau memiliki anak-anak yang harus beristirahat. “Sulit untuk mengikuti debat dengan fokus ketika sudah larut malam, apalagi jika besoknya harus bekerja,” ujar salah satu warga.
Selain itu, kritik juga datang dari kalangan masyarakat lanjut usia yang ingin terlibat dalam proses demokrasi dengan lebih mudah. “Kami ingin tahu visi dan misi calon, tapi tidak mungkin begadang hanya untuk menonton debat,” kata seorang warga senior.
Menanggapi keluhan ini, panitia Pilkada berjanji akan mengevaluasi jadwal debat berikutnya. Mereka menyadari pentingnya akses bagi semua kalangan agar dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi dengan nyaman. Panitia juga berencana mempertimbangkan waktu yang lebih ramah bagi seluruh warga Kota Bandung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan antusiasme warga dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk kota mereka.
Dengan adanya protes ini, diharapkan para penyelenggara lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat. Mengedepankan kenyamanan publik adalah langkah penting untuk memastikan Pilkada berlangsung adil dan inklusif bagi semua kalangan.