walknesia.id – Viktor Axelsen, pemain bulu tangkis asal Denmark, melayangkan protes keras terhadap kebijakan terbaru Badminton World Federation (BWF) terkait pemain yang mengalami cedera. Axelsen, yang dikenal sebagai salah satu pemain top dunia, merasa bahwa aturan tersebut tidak memperhatikan kondisi fisik pemain secara adil dan bisa merugikan atlet yang tengah dalam proses pemulihan.
Kebijakan BWF yang memberikan penalti kepada pemain yang absen karena cedera, menurut Axelsen, terlalu membebani dan berisiko mengganggu kesehatan pemain. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia menyampaikan bahwa cedera adalah bagian dari risiko dalam olahraga dan tidak seharusnya penalti diberikan kepada atlet yang sedang berusaha untuk pulih. Ia juga menekankan pentingnya bagi BWF untuk lebih bijak dalam merumuskan kebijakan yang mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan pemain.
Axelsen mengungkapkan bahwa aturan ini berpotensi membahayakan karier para pemain, terutama ketika mereka dipaksa untuk kembali bertanding meski kondisi fisik mereka belum sepenuhnya pulih. Ia berharap agar BWF memberi kelonggaran kepada pemain cedera sehingga mereka bisa fokus pada pemulihan tanpa harus khawatir kehilangan posisi mereka di peringkat dunia.
Pernyataan Axelsen ini mendapatkan perhatian luas dari kalangan penggemar dan atlet lainnya. Banyak pemain yang sependapat dengan Axelsen, mengingat sejumlah dari mereka juga pernah menghadapi cedera serius yang menghambat performa mereka. Beberapa atlet turut menyuarakan pendapatnya dan mendukung protes yang dilontarkan oleh Axelsen, yang dianggap berani dan penting untuk kesejahteraan jangka panjang para pemain.
Hingga saat ini, BWF belum memberikan tanggapan resmi terkait protes ini. Namun, diharapkan bahwa federasi akan mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut dan melakukan evaluasi agar peraturan yang diterapkan lebih berpihak pada kesehatan pemain. Ke depannya, diharapkan ada perubahan yang lebih mengutamakan kesejahteraan atlet dan mendukung perkembangan olahraga bulu tangkis secara keseluruhan.
Protes dari Viktor Axelsen membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut mengenai keseimbangan antara aturan kompetisi dan perlindungan terhadap atlet, yang tentu saja akan berpengaruh pada kualitas permainan di tingkat internasional.