walknesia.id – Gunung Lewotobi, yang terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan letusan hebat pada pagi hari yang mengakibatkan semburan abu vulkanik setinggi 10 kilometer. Kejadian ini menyebabkan tim pemantau yang sedang bertugas di kawasan gunung dievakuasi untuk menghindari paparan abu yang tebal dan berbahaya. Kejadian tersebut menjadi perhatian utama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang segera merespons situasi darurat ini.
Aktivitas vulkanik yang meningkat ini menyebabkan adanya ancaman serius terhadap keselamatan warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Lewotobi. Meskipun gunung ini masih berstatus waspada, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan untuk tidak mendekati area dalam radius 3 kilometer dari kawah. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan oleh semburan abu dan material vulkanik lainnya.
BPBD setempat mengimbau agar masyarakat menggunakan masker pelindung pernapasan, terutama bagi mereka yang harus beraktivitas di luar rumah. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk selalu mengikuti informasi resmi yang disampaikan oleh pihak berwenang melalui saluran komunikasi yang tersedia, agar mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, tim pemantau yang bertugas di sekitar area gunung segera dievakuasi menggunakan kendaraan darat yang telah disiapkan sebelumnya. Evakuasi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan para petugas yang terpapar langsung dengan abu vulkanik, yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan bahaya kesehatan lainnya. Tim pemantau juga melanjutkan pengawasan dari lokasi yang lebih aman dengan menggunakan teknologi pemantauan jarak jauh.
Pihak berwenang terus memperkuat pengawasan terhadap perkembangan Gunung Lewotobi, yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, sebuah kawasan dengan banyak gunung berapi aktif. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti perkembangan situasi dengan seksama agar dapat mengantisipasi dampak lebih lanjut dari aktivitas vulkanik ini.