Walknesia.id – Alergi telur adalah reaksi sistem imun tubuh terhadap protein yang terkandung dalam telur, baik pada bagian putih maupun kuningnya. Alergi ini sering dialami oleh anak-anak, tetapi beberapa orang dewasa juga dapat mengalaminya. Gejala alergi telur dapat muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala alergi telur bisa beragam, mulai dari ringan hingga parah. Gejala ringan meliputi ruam atau kemerahan pada kulit, gatal-gatal, serta pembengkakan di area wajah, bibir, atau kelopak mata. Gejala yang lebih serius, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare, juga mungkin terjadi. Pada kasus yang sangat parah, seseorang bisa mengalami anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang dapat mengancam nyawa, ditandai dengan sesak napas, penurunan tekanan darah, dan pusing. Jika gejala ini muncul, penanganan medis darurat sangat diperlukan.
Cara Pencegahan
Pencegahan utama bagi seseorang dengan alergi telur adalah menghindari konsumsi telur dan produk yang mengandung telur. Selalu baca label makanan secara teliti, karena telur sering digunakan dalam produk olahan seperti kue, roti, dan saus tertentu. Untuk anak-anak yang memiliki alergi telur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk mencari alternatif makanan yang aman.
Jika seseorang mengalami gejala alergi ringan, antihistamin mungkin bisa membantu. Namun, bagi mereka yang rentan terhadap anafilaksis, membawa epinefrin otomatis (epinephrine auto-injector) adalah tindakan pencegahan yang sangat disarankan. Ini dapat menyelamatkan nyawa jika terjadi reaksi alergi parah.
Meskipun alergi telur bisa menjadi kendala, dengan kewaspadaan terhadap makanan yang dikonsumsi dan perencanaan yang baik, seseorang dapat menjalani hidup sehat tanpa khawatir terhadap alergi ini.
