walknesia.id – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di seluruh dunia. Kondisi ini sering dijuluki sebagai “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, meskipun dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh secara perlahan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi hingga terjadi komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung. Oleh karena itu, mengenali gejala hipertensi yang sering diabaikan sangat penting untuk mencegah dampak buruknya.
Mengapa Hipertensi Tidak Terlihat?
Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala yang terlihat hingga sudah mencapai tingkat yang cukup parah. Hal ini membuat banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya, karena mereka merasa sehat dan tidak merasakan masalah. Padahal, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau tekanan darah, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
- Sakit Kepala Terutama di Bagian Belakang Kepala Salah satu gejala hipertensi yang sering tidak disadari adalah sakit kepala. Sakit kepala yang muncul akibat tekanan darah tinggi sering kali terasa di bagian belakang kepala atau leher. Namun, banyak orang yang menganggap sakit kepala ini hanya akibat stres, kurang tidur, atau kelelahan, sehingga gejala hipertensi sering kali terabaikan.
- Pusing atau Pening Pusing atau merasa tidak seimbang bisa menjadi tanda awal hipertensi. Gejala ini seringkali dianggap sebagai efek dari dehidrasi atau kurang tidur. Padahal, pusing yang berulang bisa jadi pertanda tekanan darah yang tidak terkontrol.
- Sesak Napas Sesak napas juga merupakan gejala yang sering dikaitkan dengan masalah jantung atau paru-paru. Namun, pada penderita hipertensi, sesak napas bisa muncul karena tekanan darah tinggi mempengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah. Kondisi ini sering terabaikan karena dianggap sebagai gejala ringan atau karena kelelahan fisik.
- Gangguan Penglihatan Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil yang ada di mata, menyebabkan gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan secara sementara. Gejala ini sering diabaikan karena banyak orang yang menganggapnya sebagai akibat dari faktor usia atau ketegangan mata.
- Nyeri Dada Nyeri dada merupakan salah satu gejala yang sering dikaitkan dengan serangan jantung, tetapi pada penderita hipertensi, nyeri dada dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras akibat tekanan darah tinggi. Jika nyeri dada terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti pusing atau sesak napas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
- Detak Jantung Tidak Teratur Hipertensi dapat mempengaruhi irama jantung. Detak jantung yang tidak teratur, baik terlalu cepat atau terlalu lambat, bisa menjadi tanda bahwa tekanan darah Anda sedang bermasalah. Banyak orang yang tidak menyadari gejala ini karena detak jantung yang tidak teratur tidak selalu terasa.
- Mudah Lelah Kelelahan yang berlebihan tanpa sebab yang jelas juga bisa menjadi tanda tekanan darah tinggi. Kondisi ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, mengakibatkan kelelahan yang tidak biasa.
- Telinga Berdenging (Tinnitus) Beberapa penderita hipertensi melaporkan adanya bunyi berdenging atau tinitus pada telinga. Gejala ini sering diabaikan karena dianggap sebagai gangguan ringan, padahal bisa jadi merupakan efek dari tekanan darah tinggi.
- Pembengkakan pada Tangan atau Kaki Pembengkakan atau edema pada tangan, pergelangan kaki, atau kaki bisa menjadi tanda bahwa tekanan darah Anda tidak terkontrol. Hipertensi yang tidak terdiagnosis bisa menyebabkan penumpukan cairan di tubuh, terutama di bagian ekstremitas.
Faktor Risiko Hipertensi
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi, di antaranya:
- Pola makan tinggi garam dan rendah serat
- Kurang aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari
- Obesitas atau berat badan berlebih
- Riwayat keluarga dengan hipertensi
- Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
- Stres kronis
Pencegahan dan Pengelolaan Hipertensi
Untuk mencegah dan mengelola hipertensi, perubahan gaya hidup sangat penting, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat, rendah garam, dan kaya serat.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Rutin memeriksa tekanan darah, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Dengan pemantauan rutin dan perubahan gaya hidup yang sehat, hipertensi dapat dikelola dengan baik, dan risiko komplikasi serius dapat diminimalkan. Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan tekanan darah Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.