walknesia.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengumumkan persetujuannya terhadap vaksin mpox yang baru dikembangkan, sebuah langkah penting dalam upaya global untuk mengendalikan penyebaran virus yang menyebabkan wabah mpox. Virus ini, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, mulai mendapat perhatian luas setelah terjadinya peningkatan jumlah kasus di berbagai negara pada tahun 2022. Dengan persetujuan vaksin ini, WHO berharap dapat memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan.
Mpox disebabkan oleh virus dari keluarga Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus cacar manusia. Walaupun penyakit ini lebih jarang terjadi, wabah yang terjadi pada tahun 2022 menunjukkan betapa cepatnya virus ini bisa menyebar, terutama di luar negara-negara endemik. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui kontak dekat dengan penderita atau hewan yang terinfeksi, dengan gejala berupa ruam kulit, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun kebanyakan orang dapat sembuh dengan sendirinya, dalam beberapa kasus, komplikasi serius bisa terjadi, terutama pada anak-anak dan individu dengan sistem imun yang lemah.
Vaksin mpox yang baru disetujui oleh WHO ini memiliki efikasi yang tinggi dalam melindungi individu dari infeksi dan dapat membantu meminimalkan penularan. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan respons imun tubuh terhadap virus, mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi setelah terpapar. Selain itu, vaksin ini juga menunjukkan efektivitas dalam mengurangi keparahan gejala bagi mereka yang terinfeksi setelah vaksinasi.
Vaksin mpox sebelumnya telah digunakan di beberapa negara, namun vaksin baru ini dikembangkan dengan teknologi yang lebih modern, yang menjanjikan perlindungan yang lebih efektif. WHO mendukung penggunaan vaksin ini bagi kelompok berisiko tinggi, seperti petugas medis yang berinteraksi langsung dengan pasien, individu yang tinggal di daerah dengan tingkat penyebaran tinggi, dan mereka yang memiliki risiko kontak langsung dengan hewan terinfeksi.
Pada awalnya, mpox dikenal sebagai penyakit yang endemik di beberapa negara Afrika. Namun, dengan terjadinya wabah besar yang dimulai pada tahun 2022, virus ini menyebar lebih luas dan ditemukan di banyak negara di luar daerah endemik. Penyebaran ini memperlihatkan pentingnya vaksinasi sebagai alat utama untuk mengendalikan wabah global. Selain vaksin, WHO juga merekomendasikan langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti pengendalian kontak yang ketat dan penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Penting untuk diingat bahwa meskipun vaksin mpox dapat membantu mengurangi risiko penyebaran, vaksinasi saja tidak cukup. WHO menekankan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai cara penularan dan pencegahan mpox tetap menjadi bagian penting dari strategi pengendalian penyakit. Masyarakat juga diharapkan untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah disarankan, termasuk menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi dan menjaga kebersihan tangan yang baik.
Persetujuan vaksin ini menandai langkah maju dalam upaya global untuk memerangi mpox. Vaksinasi yang lebih luas akan membantu mempercepat pengendalian wabah dan melindungi populasi yang paling rentan terhadap infeksi. Dengan adanya vaksin ini, WHO berharap dapat mengurangi dampak wabah mpox di seluruh dunia, memberikan perlindungan yang lebih besar bagi masyarakat, dan mempercepat pemulihan dari pandemi yang ditimbulkan oleh virus ini.
Dengan adanya kemajuan dalam pengembangan vaksin, harapan untuk menghentikan penyebaran mpox semakin terbuka lebar. Langkah-langkah kolaboratif antara pemerintah, organisasi kesehatan global, dan masyarakat akan sangat penting untuk memastikan distribusi vaksin yang adil dan efektif di seluruh dunia.