Walknesia.id – Muntaber, atau gastroenteritis akut, adalah penyakit yang sering menyerang anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan muntah dan diare yang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.
Muntaber pada anak merupakan kondisi kesehatan serius yang membutuhkan perhatian cepat dan tepat. Gejala utama muntaber ditandai dengan diare hebat, muntah berulang, dan kehilangan cairan tubuh secara cepat. Anak yang mengalami muntaber berisiko mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan.
Tanda-tanda muntaber meliputi buang air besar encer yang sering, muntah mendadak, demam ringan, lemas, dan penurunan nafsu makan. Anak terlihat lemah, mata cekung, dan kulit tampak kering. Orangtua perlu segera memberikan cairan rehidrasi sederhana untuk mencegah dehidrasi berat.
Penanganan muntaber pada anak dilakukan dengan memberikan cairan elektrolit, menjaga asupan nutrisi, dan istirahat total. Pemberian oralit secara teratur, diet BRAT (Banana, Rice, Apple, Toast), dan hindari makanan berminyak sangat direkomendasikan. Jika gejala tidak kunjung mereda atau disertai demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk penanganan medis lebih lanjut.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami gejala muntaber serta langkah-langkah pengobatannya agar anak dapat segera pulih.
Penyebab Muntaber pada Anak
Muntaber biasanya disebabkan oleh:
- Infeksi Virus
Rotavirus dan norovirus adalah penyebab paling umum. Virus ini dapat menyebar melalui makanan, air, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. - Infeksi Bakteri
Bakteri seperti Salmonella atau Escherichia coli (E. coli) dapat menyebabkan muntaber, terutama jika anak mengonsumsi makanan yang kurang higienis. - Infeksi Parasit
Parasit seperti Giardia juga dapat memicu muntaber, meski kasus ini lebih jarang terjadi. - Alergi atau Intoleransi Makanan
Pada beberapa anak, intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu dapat menyebabkan gejala muntaber.
Gejala Muntaber pada Anak
Muntaber seringkali muncul secara tiba-tiba. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Muntah berulang
- Diare encer (dapat disertai darah pada kasus berat)
- Demam ringan hingga tinggi
- Perut kembung atau nyeri
- Lemas dan kurang nafsu makan
- Tanda dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, dan urin berkurang.
Cara Mengobati Muntaber pada Anak
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi muntaber:
- Cegah Dehidrasi
Berikan cairan rehidrasi oral (oralit) untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Oralit tersedia di apotek dan mudah disiapkan. - Berikan Makanan Ringan
Jika anak sudah mulai pulih, berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, pisang, atau bubur. Hindari makanan berminyak, pedas, atau berlemak. - Perhatikan Kebersihan
Pastikan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet untuk mencegah penyebaran infeksi. - Obat Anti-Mual atau Diare
Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun. Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat untuk mengurangi gejala. - Konsultasi Dokter
Jika gejala tidak membaik dalam 24 jam, atau jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat (seperti mata cekung dan kulit yang tidak elastis), segera hubungi dokter.
Pencegahan Muntaber
Untuk mencegah muntaber, terapkan langkah-langkah berikut:
- Jaga kebersihan makanan dengan mencuci sayuran dan memasak daging hingga matang.
- Berikan imunisasi rotavirus pada bayi untuk melindungi mereka dari infeksi virus penyebab diare.
- Ajarkan kebiasaan mencuci tangan kepada anak sejak dini.
Kesimpulan
Muntaber pada anak dapat diatasi jika orang tua tanggap mengenali gejala dan memberikan penanganan yang tepat. Rehidrasi adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi seperti dehidrasi. Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.