Walknesia.id – Saraf kejepit atau nerve compression adalah kondisi yang cukup umum dan dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, hingga mati rasa pada area yang terdampak. Menurut dokter ortopedi, banyak kasus saraf kejepit disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang sering diabaikan. Beberapa aktivitas sederhana yang kita lakukan ternyata dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf dan menyebabkan iritasi atau peradangan. Apa saja kebiasaan tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Duduk Terlalu Lama
Salah satu penyebab utama saraf kejepit adalah duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama. Duduk yang tidak disertai postur tubuh yang baik dapat memberikan tekanan pada saraf, terutama di bagian punggung bawah. Saraf skiatik, yang merupakan saraf terbesar di tubuh manusia, sering kali terjepit karena posisi duduk yang salah. Kebiasaan bekerja sambil duduk tanpa diselingi peregangan atau berdiri bisa memicu kondisi ini.
Tips Menghindari:
- Lakukan peregangan setiap 30 menit.
- Gunakan kursi yang mendukung postur tubuh yang baik.
- Hindari duduk dengan posisi menyilang kaki, karena ini bisa menambah tekanan pada saraf.
2. Mengangkat Beban dengan Cara yang Salah
Mengangkat barang berat tanpa teknik yang benar juga menjadi salah satu penyebab saraf kejepit. Banyak orang cenderung membungkuk dan menggunakan punggung untuk mengangkat benda, padahal cara ini bisa memberikan tekanan berlebih pada saraf di punggung bawah. Teknik yang salah ini sering terjadi saat seseorang sedang terburu-buru atau tidak memperhatikan posisi tubuh.
Tips Menghindari:
- Pastikan untuk selalu menekuk lutut saat mengangkat beban.
- Gunakan kekuatan kaki, bukan punggung, saat mengangkat barang.
- Jangan mengangkat beban yang terlalu berat; mintalah bantuan jika diperlukan.
3. Tidur dengan Posisi yang Salah
Posisi tidur yang tidak benar dapat menyebabkan saraf kejepit, terutama di bagian leher dan bahu. Tidur dengan posisi tengkurap atau menggunakan bantal yang terlalu tinggi bisa menyebabkan leher berada dalam posisi yang tidak alami, sehingga memberikan tekanan pada saraf di area tersebut.
Tips Menghindari:
- Gunakan bantal yang mendukung lekukan alami leher.
- Cobalah tidur dengan posisi miring dengan bantal di antara lutut.
- Hindari tidur tengkurap karena posisi ini dapat memberikan tekanan berlebih pada leher.
4. Penggunaan Gadget Terlalu Lama
Sering menunduk untuk melihat layar ponsel atau komputer juga dapat menyebabkan saraf kejepit, terutama di area leher dan punggung atas. Kondisi yang dikenal sebagai text neck syndrome ini semakin banyak terjadi pada era digital saat ini, di mana banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam melihat layar tanpa memperhatikan posisi tubuh.
Tips Menghindari:
- Angkat ponsel sejajar dengan mata untuk mengurangi tekanan pada leher.
- Atur tinggi monitor komputer agar sesuai dengan pandangan mata.
- Lakukan peregangan leher secara berkala selama menggunakan gadget.
5. Memakai Tas dengan Beban yang Berat
Memakai tas, terutama tas selempang atau ransel dengan beban yang berat, juga dapat memberikan tekanan pada saraf di bahu dan punggung. Jika beban tidak terdistribusi dengan baik, saraf di bagian tersebut dapat terjepit, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Tips Menghindari:
- Gunakan ransel dengan dua tali yang dipakai di kedua bahu.
- Kurangi beban tas dan bawa hanya barang-barang yang diperlukan.
- Ganti posisi tas secara bergantian jika menggunakan tas selempang.
Kesimpulan
Saraf kejepit dapat terjadi pada siapa saja, terutama bagi mereka yang tidak memperhatikan kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele. Dengan mengetahui kebiasaan yang bisa memicu kondisi ini, kita bisa melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit seperti nyeri atau kesemutan yang tidak kunjung hilang, segeralah konsultasi dengan dokter ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.