Walknesia.id – Flu Singapura dan cacar air adalah dua penyakit yang sama-sama ditandai dengan munculnya ruam atau bintik merah pada kulit. Keduanya tampak serupa dan sering kali membingungkan, kedua penyakit ini memiliki perbedaan penting yang perlu dikenali. Mengetahui perbedaan antara ruam pada flu Singapura dan cacar air akan membantu dalam memberikan penanganan yang tepat bagi anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan terhadap kedua penyakit ini.
Apa Itu Flu Singapura dan Cacar Air?
Flu Singapura, atau yang dikenal secara medis sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD), adalah infeksi virus yang disebabkan oleh enterovirus, seperti coxsackievirus. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun, terutama mereka yang berada dalam lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak.
Cacar air, di sisi lain, disebabkan oleh virus varicella-zoster dan dapat menyerang siapa saja, meskipun umumnya lebih banyak terjadi pada anak-anak. Cacar air juga sangat menular dan dapat menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan ruam yang pecah.
Gejala Flu Singapura
Gejala awal flu Singapura mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit tenggorokan, dan hilangnya nafsu makan. Setelah beberapa hari, ruam khas flu Singapura akan mulai muncul pada area tangan, kaki, dan mulut, serta kadang-kadang di sekitar pantat.
Perlu diingat bahwa ruam pada flu Singapura biasanya tidak gatal, tetapi bisa terasa nyeri atau tidak nyaman, terutama di area mulut. Ruam ini umumnya tidak menyebar ke seluruh tubuh, melainkan hanya terbatas pada area tangan, kaki, mulut, dan kadang-kadang pada pantat.
Gejala Cacar Air
Gejala cacar air dimulai dengan demam ringan, sakit kepala, dan nyeri tubuh, diikuti dengan munculnya ruam merah pada kulit. Ruam cacar air awalnya berupa bintik merah kecil yang kemudian berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan.
Berbeda dengan flu Singapura, ruam pada cacar air dapat menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh, termasuk kulit kepala dan area mulut. Ruam cacar air umumnya lebih banyak dan menyebar luas, serta akan mengering dan membentuk keropeng setelah beberapa hari.
Cara Membedakan Ruam Flu Singapura dan Cacar Air
- Lokasi Ruam:
- Flu Singapura: Ruam muncul di area tangan, kaki, mulut, dan kadang-kadang pantat.
- Cacar Air: Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, termasuk wajah, dada, punggung, dan kulit kepala.
- Bentuk dan Rasa Ruam:
- Flu Singapura: Ruam berbentuk bintik merah yang bisa berubah menjadi lepuhan kecil, tidak gatal, tetapi bisa nyeri terutama di area mulut.
- Cacar Air: Ruam berupa bintik merah kecil yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, sangat gatal, dan sering membuat penderita ingin menggaruknya.
- Penyebaran Ruam:
- Flu Singapura: Terbatas pada tangan, kaki, dan mulut, serta jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Cacar Air: Menyebar hampir ke seluruh tubuh, termasuk bagian yang sulit dijangkau seperti kulit kepala.
- Durasi Penyakit:
- Flu Singapura: Gejala biasanya berlangsung sekitar 7–10 hari.
- Cacar Air: Ruam akan mengering dan menjadi keropeng dalam waktu 5–7 hari, tetapi penyakit ini bisa berlangsung hingga dua minggu.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika ruam pada anak Anda tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Khusus untuk cacar air, anak yang terinfeksi disarankan untuk tidak pergi ke sekolah hingga ruamnya mengering sepenuhnya guna mencegah penularan. Sedangkan pada kasus flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar penularan dapat diminimalisir.
Kesimpulan
Meskipun flu Singapura dan cacar air sama-sama menimbulkan ruam pada kulit, keduanya memiliki perbedaan penting dalam lokasi, bentuk, dan karakteristik ruamnya. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memberikan penanganan yang tepat bagi anak Anda serta mencegah penularan penyakit ini ke orang lain. Pastikan selalu menjaga kebersihan dan memberikan perawatan yang baik jika gejala-gejala flu Singapura atau cacar air muncul pada anak Anda.