
walknesia.id – Ketegangan kembali meningkat di Gaza setelah serangan udara Israel menargetkan wilayah tersebut dan menewaskan salah satu pemimpin senior Hamas. Serangan ini disebut sebagai respons terhadap rentetan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir.
Serangan Udara Israel dan Target Strategis
Militer Israel melancarkan serangan udara yang menghantam beberapa titik strategis yang diduga sebagai basis operasi Hamas. Salah satu serangan tersebut menewaskan pemimpin senior kelompok itu, meskipun identitasnya belum diungkap secara resmi.
Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk melemahkan kapasitas Hamas dalam melancarkan serangan ke wilayah Israel. Beberapa fasilitas yang dianggap sebagai pusat komunikasi dan gudang senjata kelompok tersebut juga ikut hancur.
Respons Hamas dan Reaksi Internasional
Hamas dengan cepat merespons serangan ini dengan mengancam akan melakukan aksi balasan. Mereka menyebut serangan udara Israel sebagai bentuk agresi yang akan mendapatkan perlawanan dari pejuang mereka.
Di sisi lain, komunitas internasional mulai bereaksi terhadap eskalasi konflik ini. PBB dan beberapa negara menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dan menghindari konfrontasi yang lebih besar. Amerika Serikat, sebagai sekutu Israel, menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk membela diri, sementara negara-negara seperti Iran dan Turki mengutuk keras serangan tersebut.
Kondisi Terkini di Gaza
Warga Gaza kembali menghadapi ketidakpastian akibat serangan ini. Banyak keluarga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara fasilitas kesehatan setempat kewalahan menangani korban luka.
Dengan situasi yang semakin tegang, upaya mediasi internasional diharapkan dapat segera meredakan ketegangan sebelum konflik ini berkembang menjadi perang yang lebih besar. Namun, dengan kedua pihak yang masih bersikeras mempertahankan sikapnya, harapan untuk perdamaian tampaknya masih jauh dari kenyataan.