Walknesia.id – Dalam upaya menghadapi tantangan global perubahan iklim, Menteri Lingkungan Hidup Diaz Faisal Malik Hendropiyono memperkenalkan berbagai inisiatif strategis untuk melindungi lingkungan dan memperkuat ketahanan iklim Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kementerian berfokus pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sambil menjaga kelestarian lingkungan hidup.
1. Latar Belakang Krisis Perubahan Iklim
Perubahan iklim telah menjadi isu global yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari pertanian, kesehatan, hingga ekonomi. Indonesia, sebagai negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan air laut, banjir, dan kekeringan, perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memitigasi risiko dan adaptasi terhadap perubahan tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup berperan penting dalam mengembangkan kebijakan dan program yang responsif terhadap perubahan iklim.
2. Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim
a. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Diaz Faisal menekankan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai langkah pertama dalam mitigasi perubahan iklim. Kementerian akan mendorong implementasi kebijakan yang mendukung transisi energi bersih, seperti penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi. Program pengurangan emisi di sektor industri dan transportasi juga akan diperkuat melalui regulasi dan insentif.
b. Konservasi Hutan dan Kehutanan
Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya dan beragam, yang berfungsi sebagai penyerapan karbon yang signifikan. Untuk itu, Menteri Diaz akan fokus pada upaya konservasi hutan dan rehabilitasi lahan kritis. Program reforestasi dan perlindungan hutan primer akan menjadi prioritas untuk mencegah deforestasi dan meningkatkan ketahanan ekosistem.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga akan menjadi bagian penting dari kebijakan mitigasi. Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya air yang bijaksana, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan.
3. Kebijakan Adaptasi Perubahan Iklim
a. Penguatan Infrastruktur Ketahanan Iklim
Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, pembangunan infrastruktur yang tahan iklim menjadi krusial. Menteri Diaz akan mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan infrastruktur yang dapat bertahan terhadap bencana alam, seperti banjir dan longsor. Hal ini mencakup pembangunan tanggul, saluran drainase yang baik, serta sistem peringatan dini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
b. Pendidikan dan Kesadaran Publik
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim adalah langkah penting untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan. Melalui kampanye pendidikan dan sosialisasi, Kementerian akan berupaya untuk membangun pemahaman yang lebih baik mengenai dampak perubahan iklim dan tindakan yang dapat diambil oleh individu untuk berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi.
c. Pengembangan Komunitas Tangguh
Kementerian akan bekerja sama dengan komunitas lokal untuk membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Program pengembangan komunitas tangguh akan difokuskan pada penyediaan pelatihan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk diversifikasi mata pencaharian dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
4. Kerja Sama Internasional
Diaz Faisal menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. Indonesia akan terus berkomitmen untuk memenuhi target-target internasional, seperti yang diamanatkan dalam Perjanjian Paris. Kementerian Lingkungan Hidup akan berkolaborasi dengan negara-negara lain, organisasi internasional, dan lembaga donor untuk mendapatkan dukungan teknis dan finansial dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.