Walknesia.id – Kanker lambung adalah salah satu jenis kanker yang sering kali sulit dikenali pada tahap awal karena gejalanya mirip dengan sakit maag biasa. Akibatnya, banyak orang yang terlambat mendapatkan diagnosis dan perawatan. Penting untuk memahami perbedaan antara gejala kanker lambung dan sakit maag agar Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi kesehatan Anda.
Apa Itu Kanker Lambung?
Kanker lambung terjadi ketika sel-sel di dinding lambung tumbuh secara tidak terkendali, membentuk tumor ganas. Penyebab utamanya sering kali terkait dengan infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, atau riwayat keluarga dengan kanker lambung.
Gejala Kanker Lambung yang Perlu Diwaspadai
1. Nyeri Perut yang Terus-Menerus
Nyeri pada bagian perut atas sering dirasakan oleh penderita kanker lambung. Gejala ini mirip dengan maag, tetapi pada kanker lambung, rasa nyeri bisa semakin intens dan berlangsung lebih lama.
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah juga merupakan gejala umum yang sering dikira maag. Namun, pada kanker lambung, muntah bisa disertai darah atau berupa warna kehitaman.
3. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Salah satu tanda utama kanker lambung adalah kehilangan berat badan yang drastis tanpa adanya perubahan pola makan atau aktivitas. Hal ini disebabkan oleh gangguan pencernaan dan penurunan nafsu makan.
4. Perut Kembung dan Cepat Kenyang
Rasa kembung yang tidak hilang-hilang atau perasaan cepat kenyang setelah makan sedikit dapat menjadi tanda adanya gangguan serius di lambung.
5. Tinja Berwarna Hitam
Tinja berwarna hitam atau berdarah bisa mengindikasikan pendarahan di saluran pencernaan, salah satu tanda kanker lambung.
6. Kelelahan dan Lemah
Anemia akibat pendarahan lambung sering menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan. Gejala ini kerap diabaikan karena dianggap efek kelelahan biasa.
Perbedaan dengan Sakit Maag
Sakit maag biasanya disebabkan oleh asam lambung yang naik atau pola makan yang tidak teratur. Gejalanya termasuk rasa perih di perut, mual ringan, dan rasa panas di dada (heartburn). Gejala maag cenderung mereda dengan perubahan pola makan atau obat antasida. Sebaliknya, gejala kanker lambung tidak hilang meski sudah diobati.
Pentingnya Diagnosis Dini
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker lambung. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau berlangsung lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan seperti endoskopi dan biopsi dapat membantu memastikan diagnosis.
Cara Mencegah Kanker Lambung
- Pola Makan Sehat: Kurangi konsumsi makanan olahan, asin, dan diasap. Perbanyak makan sayur, buah, dan biji-bijian.
- Hindari Rokok dan Alkohol: Kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
- Periksa Infeksi H. pylori: Jika Anda memiliki riwayat maag kronis, pastikan untuk memeriksakan adanya infeksi bakteri H. pylori.
- Olahraga Rutin: Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker.
Dengan memahami gejala dan pencegahan kanker lambung, Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi kesehatan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika merasa ada sesuatu yang tidak normal pada tubuh Anda.
Kanker lambung sering disalahartikan sebagai sakit maag biasa, padahal memiliki gejala yang lebih serius. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi nyeri ulu hati berkepanjangan, perut terasa cepat kenyang, penurunan berat badan drastis tanpa alasan jelas, mual yang terus-menerus, dan muntah berdarah. Pasien juga dapat mengalami kesulitan menelan, rasa tidak nyaman di dada, dan perubahan pola BAB. Faktor risiko seperti usia lanjut, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan pola makan tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker lambung. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang tidak kunjung membaik.