Amankah Saraf Kejepit Diurut atau Dikretek? Begini Penjelasan Dokter Ortopedi

Walknesia.id – Saraf kejepit merupakan kondisi yang sering dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki aktivitas berat atau postur tubuh yang kurang baik. Namun, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah aman untuk mengatasi saraf kejepit dengan diurut atau dikretek? Berikut penjelasan lengkap berdasarkan pandangan dokter ortopedi dan ahli kesehatan.

Apa Itu Saraf Kejepit?

Saraf kejepit terjadi ketika jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau ligamen, menekan saraf tertentu. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri, kesemutan, atau bahkan mati rasa di area yang terdampak. Saraf kejepit biasanya ditemukan di area punggung, leher, atau tangan, meskipun dapat terjadi di bagian tubuh lainnya.

Gejala ini dapat diperburuk oleh aktivitas tertentu atau postur tubuh yang salah. Oleh karena itu, banyak orang mencari metode cepat untuk meredakan gejalanya, termasuk dengan terapi urut atau metode kretek.

Bolehkah Saraf Kejepit Diurut?

Menurut para ahli ortopedi, urut atau pijat tidak selalu direkomendasikan sebagai solusi utama untuk saraf kejepit. Alasannya, teknik pijatan yang salah justru dapat memperburuk kondisi dengan meningkatkan tekanan pada saraf yang sudah terjepit.

Namun, dalam beberapa kasus, pijatan lembut yang dilakukan oleh terapis profesional dapat membantu meredakan ketegangan otot di sekitar area saraf. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit sementara, tetapi bukan solusi permanen.

Pentingnya Konsultasi: Sebelum memutuskan untuk diurut, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi. Mereka dapat memberikan panduan mengenai jenis terapi yang aman sesuai dengan kondisi Anda.

Apakah Kretek-Kretek Membantu?

Kretek atau manipulasi sendi adalah tindakan yang sering dilakukan oleh tukang urut atau bahkan seseorang secara mandiri. Suara “kretek” yang dihasilkan biasanya berasal dari pelepasan gas di dalam sendi, bukan karena pergeseran tulang seperti yang sering diasumsikan.

Meskipun terdengar melegakan, melakukan kretek secara sembarangan dapat berisiko:

  1. Cedera Tambahan: Manipulasi yang salah dapat menyebabkan cedera pada otot, ligamen, atau bahkan saraf.
  2. Kerusakan Tulang Belakang: Jika dilakukan tanpa pengetahuan medis, manipulasi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada struktur tulang belakang.
  3. Efek Sementara: Kretek hanya memberikan rasa lega sementara tanpa benar-benar mengatasi masalah utama.

Dokter ortopedi umumnya tidak merekomendasikan metode ini untuk menangani saraf kejepit, kecuali dilakukan oleh tenaga profesional seperti chiropractor yang terlatih.

Pilihan Terbaik untuk Mengatasi Saraf Kejepit

Daripada mengambil risiko dengan terapi urut atau kretek, berikut adalah beberapa metode aman yang direkomendasikan dokter:

  1. Istirahat dan Perbaiki Postur Tubuh
    Memberikan istirahat pada area yang terdampak adalah langkah awal yang penting. Perhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, atau mengangkat beban agar tidak memperparah kondisi.
  2. Terapi Panas dan Dingin
    Mengompres area yang nyeri dengan es atau menggunakan bantal panas dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.
  3. Fisioterapi
    Fisioterapi adalah solusi yang aman dan efektif. Terapis profesional akan membantu Anda melakukan latihan khusus untuk memperbaiki fleksibilitas, mengurangi tekanan pada saraf, dan memperkuat otot di sekitarnya.
  4. Obat-Obatan
    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri atau antiinflamasi untuk membantu mengurangi gejala.
  5. Intervensi Medis
    Jika gejala tidak membaik dengan terapi konservatif, dokter ortopedi dapat menyarankan tindakan lanjutan seperti suntikan steroid atau bahkan operasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

Kesimpulan

Saraf kejepit bukanlah kondisi yang sepele, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan hati-hati. Meskipun urut atau kretek dapat memberikan rasa lega sementara, metode ini memiliki risiko yang cukup besar jika dilakukan secara sembarangan. Konsultasikan kondisi Anda kepada dokter ortopedi atau fisioterapis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman.

Ingatlah, kesehatan tubuh adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga dengan baik.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *