Walknesia.id – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan optimisme tinggi dalam lawatan kerjanya ke Inggris, dengan tujuan utama menarik investasi baru yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kunjungan ini melibatkan sejumlah pertemuan penting dengan para pemimpin pemerintahan, pengusaha, dan investor besar Inggris.
Dalam pernyataannya sebelum berangkat, Presiden Prabowo menekankan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris telah terjalin erat selama puluhan tahun. Namun, ia yakin masih ada banyak potensi yang dapat dikembangkan, khususnya di bidang investasi. “Inggris adalah salah satu mitra strategis kita di Eropa. Saya yakin, dengan potensi Indonesia yang besar, kita bisa menarik lebih banyak investasi dari Inggris untuk mendukung pembangunan nasional,” ujar Presiden.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimismenya bahwa kunjungan kenegaraan ke Inggris akan membuka peluang investasi baru bagi Indonesia. Dalam pertemuan dengan para pelaku bisnis Inggris di London, Prabowo memaparkan berbagai keunggulan investasi di Indonesia, termasuk stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan bonus demografi.
Presiden juga menekankan komitmen pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi melalui berbagai kebijakan pro-bisnis dan deregulasi. Sektor-sektor potensial yang ditawarkan mencakup infrastruktur, energi terbarukan, dan ekonomi digital.
Para investor Inggris menunjukkan minat besar terhadap peluang investasi di Indonesia, dengan beberapa perusahaan telah menyatakan rencana ekspansi bisnis mereka.
Fokus pada Sektor Prioritas
Kunjungan ini berfokus pada sejumlah sektor strategis, seperti teknologi, energi terbarukan, infrastruktur, dan pendidikan. Inggris dikenal sebagai pusat inovasi teknologi global, dan Indonesia berupaya menjalin kerja sama di bidang ini untuk mendukung transformasi digital nasional.
Selain itu, Presiden Prabowo juga mengedepankan sektor energi terbarukan, mengingat pentingnya transisi ke energi hijau untuk mencapai target net zero emissions. Ia berharap perusahaan-perusahaan Inggris dapat melihat potensi besar Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah.
“Indonesia sedang berada di jalur yang benar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dengan kolaborasi yang tepat, kita dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Presiden.
Promosi Iklim Investasi yang Kondusif
Selama kunjungannya, Presiden juga berencana memaparkan berbagai reformasi yang telah dilakukan Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Pemerintah Indonesia telah mengesahkan sejumlah kebijakan pro-investasi, termasuk penyederhanaan perizinan dan pemberian insentif pajak untuk investor asing.
Presiden percaya bahwa langkah-langkah ini akan memberikan kepercayaan lebih kepada investor Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia. “Kita ingin memastikan bahwa Indonesia adalah tempat yang aman, stabil, dan menguntungkan untuk berinvestasi,” ujarnya.
Diplomasi Ekonomi yang Kuat
Selain bertemu dengan pengusaha, Presiden Prabowo juga dijadwalkan melakukan pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris. Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin akan membahas langkah-langkah untuk mempererat hubungan perdagangan dan investasi.
Presiden juga menyoroti pentingnya kerja sama di bidang pendidikan, seperti program beasiswa dan pertukaran pelajar, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini dapat menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan global.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan berbagai agenda penting yang telah dirancang, Presiden Prabowo optimistis bahwa kunjungan ke Inggris akan membawa dampak positif bagi Indonesia. “Kita tidak hanya berbicara tentang angka investasi, tetapi juga tentang kolaborasi yang saling menguntungkan. Saya yakin hasil dari kunjungan ini akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia dalam waktu dekat,” tutupnya.
Optimisme ini mencerminkan visi besar Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan mitra strategis bagi negara-negara maju seperti Inggris.