walknesia.id – Komitmen Inggris untuk mengurangi emisi karbon kini semakin kuat dengan kebijakan hijau barunya. Target ambisius untuk mencapai nol emisi pada tahun 2040 ini mencerminkan langkah serius dalam menghadapi perubahan iklim dan dampaknya di seluruh dunia. Inggris merencanakan berbagai kebijakan, mulai dari transisi energi terbarukan hingga reformasi sektor transportasi. Artikel ini akan membahas strategi yang dirancang Inggris untuk mengurangi jejak karbonnya dan mencapai target emisi nol.
1. Energi Terbarukan: Membangun Masa Depan Hijau yang Berkelanjutan
Dalam upaya mengurangi emisi, Inggris mengalihkan fokusnya ke energi terbarukan. Penggunaan energi berbasis fosil yang tinggi emisi akan digantikan oleh sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti angin, surya, dan tenaga air.
Inggris telah menjadi salah satu pemimpin dunia dalam pengembangan energi angin, terutama dengan ladang angin lepas pantai di Laut Utara. Langkah ini sangat signifikan, karena angin lepas pantai menghasilkan energi yang lebih bersih dan memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh negeri. Targetnya adalah untuk meningkatkan kapasitas energi angin hingga tiga kali lipat pada 2040.
Selain itu, Inggris juga meningkatkan investasi dalam energi surya, terutama di kawasan perkotaan dan perumahan. Dengan program subsidi dan insentif pajak, masyarakat semakin terdorong untuk memasang panel surya di rumah mereka, yang membantu mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil. Kebijakan ini juga akan menciptakan lebih banyak pekerjaan hijau, terutama dalam industri instalasi dan pemeliharaan energi terbarukan.
2. Revolusi Transportasi: Mengurangi Emisi dari Kendaraan
Transportasi menyumbang sebagian besar emisi di Inggris, dan sektor ini menjadi fokus utama dalam kebijakan hijau baru. Pemerintah Inggris berencana menghentikan penjualan mobil bensin dan diesel sepenuhnya pada tahun 2030 sebagai langkah penting dalam mencapai nol emisi.
Untuk mendukung kebijakan ini, Inggris memperluas infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di seluruh negeri, baik di area perkotaan maupun pedesaan. Dengan lebih banyak stasiun pengisian yang mudah diakses, masyarakat semakin termotivasi untuk beralih ke kendaraan listrik. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif pajak bagi pemilik kendaraan listrik, yang membantu mendorong adopsi kendaraan rendah emisi.
Selain kendaraan pribadi, transportasi publik juga dirombak agar lebih ramah lingkungan. Bus listrik dan kereta api bertenaga hidrogen mulai diimplementasikan di beberapa wilayah, yang diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi publik. Inggris juga mendorong penggunaan sepeda dan berjalan kaki melalui pengembangan jalur sepeda dan pedestrian-friendly di kota-kota besar.
3. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang untuk Lingkungan Lebih Bersih
Selain energi dan transportasi, pengelolaan limbah adalah fokus penting dalam kebijakan hijau Inggris. Peningkatan praktik daur ulang dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai menjadi prioritas utama untuk mengurangi limbah yang mencemari lingkungan.
Inggris berencana untuk menerapkan kebijakan zero waste, dengan target mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) hingga 90% pada tahun 2040. Ini termasuk mendaur ulang limbah makanan menjadi biogas dan pupuk, serta meningkatkan fasilitas daur ulang plastik. Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya daur ulang, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Di sektor industri, Inggris menerapkan peraturan ketat untuk mendorong produsen mengurangi limbah dan menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang. Kebijakan ini tidak hanya mengurangi polusi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dalam industri daur ulang dan pengolahan limbah.
4. Kesadaran Publik dan Edukasi Lingkungan: Kunci Keberhasilan Kebijakan Nol Emisi
Pemerintah Inggris sadar bahwa kebijakan hijau hanya akan efektif jika masyarakat berperan aktif dalam perubahan ini. Oleh karena itu, kesadaran publik dan edukasi lingkungan menjadi bagian penting dalam rencana Inggris menuju nol emisi.
Melalui program pendidikan di sekolah-sekolah dan kampanye publik, masyarakat diajak untuk memahami pentingnya tindakan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah juga bekerja sama dengan organisasi lingkungan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mengurangi jejak karbon, seperti menggunakan energi terbarukan dan mengurangi pemakaian plastik.
Keterlibatan masyarakat diharapkan akan menciptakan budaya hijau yang lebih kuat, sehingga target nol emisi pada 2040 dapat tercapai. Dengan edukasi yang konsisten, Inggris dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam upaya menjaga lingkungan.