walknesia.id – Di tengah krisis iklim global yang semakin mendalam, Inggris berkomitmen untuk bertransformasi menjadi negara dengan ekonomi berkelanjutan. Salah satu pilar utama dari komitmen ini adalah pembangunan infrastruktur hijau, yang tidak hanya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Infrastruktur hijau, yang mencakup berbagai teknologi dan pendekatan ramah lingkungan, menjadi kunci menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau. Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Inggris memanfaatkan infrastruktur hijau untuk mencapai tujuannya sebagai pemimpin dalam ekonomi berkelanjutan.
1. Apa Itu Infrastruktur Hijau?
Infrastruktur hijau mengacu pada sistem yang dirancang untuk mengelola sumber daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan sambil mendukung pembangunan ekonomi. Berbeda dengan infrastruktur tradisional, yang lebih fokus pada beton, baja, dan bahan konstruksi keras lainnya, infrastruktur hijau memanfaatkan solusi berbasis alam (nature-based solutions) seperti ruang terbuka hijau, taman kota, pohon, dan aliran air alami.
Konsep ini tidak hanya mencakup pembangunan yang ramah lingkungan, tetapi juga mencakup integrasi teknologi bersih, pengelolaan limbah yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan pemanfaatan ruang terbuka untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Infrastruktur hijau menjadi komponen vital dalam menciptakan kota-kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan lebih sejahtera.
2. Infrastruktur Hijau sebagai Pilar Ekonomi Berkelanjutan di Inggris
Inggris telah menyadari bahwa pembangunan infrastruktur hijau bukan hanya penting untuk kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk membangun ekonomi yang lebih resilient dan berkelanjutan. Beberapa sektor utama yang diuntungkan dari infrastruktur hijau di Inggris meliputi:
- Energi Terbarukan dan Jaringan Hijau: Salah satu fokus utama Inggris adalah transisi menuju energi terbarukan, seperti energi angin dan solar. Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin offshore (offshore wind farms) di sepanjang pantai Inggris telah menjadikan negara ini sebagai pemimpin global dalam teknologi energi angin. Infrastruktur hijau juga mencakup pengembangan smart grid atau jaringan listrik pintar yang dapat mengelola pasokan energi terbarukan dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan ketahanan pasokan energi.
- Transportasi Berkelanjutan: Untuk mengurangi emisi karbon, Inggris berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur transportasi ramah lingkungan. Ini termasuk memperluas jaringan kereta api berkecepatan tinggi, jalan raya untuk kendaraan listrik (EV), dan penyediaan stasiun pengisian daya EV di seluruh negeri. Kota-kota besar seperti London juga mengembangkan transportasi umum berkelanjutan, dengan penggunaan kendaraan listrik dan berbagi kendaraan (ride-sharing) yang semakin meluas.
- Bangunan Hijau dan Renovasi Energi Efisien: Salah satu upaya besar Inggris dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan adalah melalui renovasi bangunan dan pengembangan bangunan hijau. Pemerintah Inggris mendorong perusahaan dan individu untuk melakukan renovasi rumah dan gedung dengan teknologi hemat energi, seperti penggantian sistem pemanas berbasis energi fosil dengan pompa panas atau sistem panel surya untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.
3. Pendekatan Green Infrastructure dalam Perencanaan Kota
Pembangunan infrastruktur hijau juga sangat penting dalam perencanaan kota berkelanjutan. Di kota-kota besar seperti London, Manchester, dan Birmingham, konsep green urbanism semakin mendapat perhatian. Pembangunan ruang terbuka hijau, taman kota, dan area penghijauan di ruang publik bertujuan untuk mengurangi polusi udara, mengatur suhu kota yang sering menjadi lebih panas akibat urbanisasi (efek pulau panas perkotaan), serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Sistem Drainase Berbasis Alam: Salah satu contoh infrastruktur hijau di kota-kota Inggris adalah sistem drainase berbasis alam (nature-based drainage systems), yang dirancang untuk mengurangi banjir akibat hujan deras. Sistem ini mencakup pemanfaatan taman hujan (rain gardens), kolam penampungan air hujan, serta pembuatan jalan yang dapat menyerap air hujan (permeable pavements). Sistem ini tidak hanya membantu mengatasi masalah banjir, tetapi juga meningkatkan kualitas air dan mengurangi tekanan pada sistem drainase kota yang ada.
- Taman Kota dan Ruang Terbuka Hijau: Program “Greener London” adalah inisiatif untuk memperluas ruang hijau di seluruh kota. Taman dan ruang hijau di perkotaan memiliki manfaat besar dalam mengurangi polusi udara, menyediakan habitat bagi fauna, serta menjadi tempat rekreasi bagi penduduk kota. Dengan lebih banyak ruang hijau, kota menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim dan juga memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi penghuninya.
4. Keuntungan Ekonomi dari Infrastruktur Hijau
Pembangunan infrastruktur hijau di Inggris tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang signifikan. Beberapa keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari investasi dalam infrastruktur hijau meliputi:
- Penciptaan Lapangan Kerja: Sektor infrastruktur hijau menciptakan ribuan pekerjaan, baik dalam konstruksi, desain, hingga pemeliharaan dan pengelolaan proyek hijau. Sektor seperti energi terbarukan, konstruksi bangunan hijau, dan manajemen ruang hijau menawarkan peluang pekerjaan yang berkelanjutan dan tahan lama.
- Meningkatkan Daya Tarik Investasi: Kota-kota dengan infrastruktur hijau yang baik menjadi lebih menarik bagi investor dan perusahaan. Ini terjadi karena perusahaan cenderung mencari lokasi yang berfokus pada keberlanjutan dan yang memiliki akses ke fasilitas yang mendukung kehidupan sehat dan lingkungan yang bersih.
- Mengurangi Biaya Eksternal: Infrastruktur hijau membantu mengurangi biaya eksternal, seperti polusi udara, banjir, dan konsumsi energi berlebih. Misalnya, penggunaan energi terbarukan mengurangi biaya jangka panjang yang berhubungan dengan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi biaya perawatan akibat kerusakan lingkungan.
5. Tantangan dalam Pembangunan Infrastruktur Hijau
Meskipun Inggris berada di garis depan dalam pembangunan infrastruktur hijau, tantangan tetap ada. Pembiayaan proyek infrastruktur hijau seringkali membutuhkan investasi besar, dan di beberapa sektor, masih ada resistensi terhadap perubahan atau investasi yang diperlukan. Selain itu, integrasi antara kebijakan lokal dan nasional dalam pembangunan infrastruktur hijau memerlukan koordinasi yang lebih baik untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan jangka panjang.
Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah Inggris serta kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan, tantangan ini dapat diatasi melalui inovasi, kebijakan yang mendukung, dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
6. Menuju Ekonomi Berkelanjutan: Visi Masa Depan
Infrastruktur hijau di Inggris adalah bagian integral dari visi besar negara ini untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050 dan mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Investasi dalam teknologi hijau, energi terbarukan, dan perencanaan kota yang ramah lingkungan diharapkan akan memberikan dampak jangka panjang, baik dalam hal perlindungan lingkungan maupun pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, keberhasilan Inggris dalam mengembangkan infrastruktur hijau dapat menjadi model bagi negara-negara lain di seluruh dunia yang ingin mengurangi dampak perubahan iklim sambil memajukan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Pembangunan infrastruktur hijau di Inggris adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengintegrasikan solusi berbasis alam dan teknologi bersih dalam berbagai sektor, Inggris tidak hanya berupaya mengatasi tantangan perubahan iklim, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur hijau bukan hanya untuk masa depan yang lebih hijau, tetapi juga untuk ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.