Walknesia.id – Bayi prematur, atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, memiliki kebutuhan kesehatan yang lebih khusus dibandingkan bayi yang lahir pada waktu normal. Kondisi tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan tenaga medis untuk melakukan skrining kesehatan pada bayi prematur agar setiap potensi masalah dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat.
Berikut ini adalah tujuh jenis skrining kesehatan yang sebaiknya dilakukan pada bayi prematur untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan mereka berjalan dengan baik.
1. Skrining Masalah Pernapasan
Masalah pernapasan adalah salah satu komplikasi umum pada bayi prematur, karena paru-paru mereka mungkin belum berkembang sepenuhnya saat dilahirkan. Skrining ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya gangguan pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan (RDS) atau bronkopulmonalis displasia (BPD). Bayi prematur mungkin memerlukan bantuan pernapasan, seperti oksigen atau ventilasi mekanis, sehingga deteksi dini sangat penting.
2. Skrining Gangguan Pendengaran
Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran akibat kurangnya perkembangan pada sistem pendengaran mereka. Skrining pendengaran biasanya dilakukan sebelum bayi keluar dari rumah sakit untuk mendeteksi gangguan pendengaran sedini mungkin. Dengan begitu, langkah penanganan seperti terapi atau alat bantu dengar dapat dilakukan segera.
3. Skrining Gangguan Penglihatan
Retinopati prematuritas (ROP) adalah salah satu kondisi yang sering dialami bayi prematur, di mana pembuluh darah retina berkembang secara tidak normal. Skrining untuk ROP penting dilakukan agar dapat mendeteksi dan menangani masalah penglihatan sejak dini. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan serius atau bahkan kebutaan.
4. Skrining Anemia dan Gangguan Darah Lainnya
Bayi prematur juga lebih rentan terhadap anemia dan gangguan darah lainnya. Anemia pada bayi prematur dapat disebabkan oleh kurangnya produksi sel darah merah atau kehilangan darah saat prosedur medis. Melalui skrining darah, dokter dapat mengevaluasi kadar hemoglobin dan mengambil langkah penanganan jika ditemukan anemia, seperti dengan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah jika diperlukan.
5. Skrining Gangguan Hati dan Fungsi Pencernaan
Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pada fungsi hati dan pencernaan, karena organ mereka belum sepenuhnya matang. Skrining ini dilakukan untuk mengevaluasi fungsi hati, memantau kadar bilirubin, serta mendeteksi adanya masalah pencernaan. Bayi dengan gangguan ini mungkin memerlukan perawatan khusus, seperti nutrisi parenteral atau pemantauan tambahan.
6. Skrining untuk Infeksi
Bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya. Skrining untuk infeksi dilakukan untuk memastikan bahwa bayi tidak mengalami infeksi yang bisa membahayakan kesehatan mereka. Infeksi seperti sepsis atau infeksi saluran kemih harus ditangani dengan cepat agar tidak mengancam nyawa bayi.
7. Skrining Fungsi Jantung
Bayi prematur juga sering mengalami masalah pada fungsi jantung, seperti patent ductus arteriosus (PDA), yaitu kelainan pembuluh darah yang biasanya menutup setelah lahir tetapi tetap terbuka pada bayi prematur. Melalui skrining jantung, dokter dapat mendeteksi dan menangani kelainan jantung yang mungkin terjadi. Jika ditemukan masalah, bayi mungkin memerlukan pengobatan atau prosedur untuk menutup PDA.
Mengapa Skrining Ini Penting?
Skrining kesehatan pada bayi prematur sangat penting untuk memastikan bahwa setiap masalah yang mungkin terjadi dapat terdeteksi dan ditangani dengan tepat. Bayi prematur membutuhkan perhatian medis lebih karena kondisi tubuh mereka yang belum sepenuhnya matang. Dengan melakukan skrining secara teratur, komplikasi kesehatan dapat dicegah atau diminimalisir sejak dini, sehingga meningkatkan peluang bayi prematur untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain skrining-skrining di atas, orangtua juga disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait perkembangan kesehatan bayi prematur mereka. Dengan kerjasama yang baik antara orangtua dan tim medis, perawatan yang tepat dapat diberikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi bayi prematur.
Kesimpulan
Kesehatan bayi prematur memerlukan perhatian lebih, dan skrining adalah salah satu cara terbaik untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin. Ketujuh jenis skrining yang disebutkan di atas meliputi berbagai aspek kesehatan penting yang berisiko tinggi pada bayi prematur. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, orangtua dan tenaga medis dapat membantu bayi prematur tumbuh lebih sehat dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Orangtua harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa semua aspek kesehatan bayi prematur mereka telah diperiksa dan terpantau dengan baik.