walknesia.id – Novel Baswedan, mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengungkapkan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto meninjau ulang sepuluh calon pimpinan (capim) KPK yang telah diajukan. Harapan ini muncul di tengah kontroversi mengenai seleksi capim KPK yang dinilai tidak transparan dan berpotensi mengurangi independensi lembaga antirasuah tersebut.
Novel menekankan pentingnya pemilihan pimpinan KPK yang benar-benar berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi. Ia menilai bahwa kualitas dan integritas capim sangat menentukan arah dan efektivitas KPK dalam menjalankan tugasnya. Dalam beberapa kesempatan, ia juga menyampaikan keprihatinan terkait adanya capim yang dinilai tidak memenuhi syarat etika dan profesionalisme.
Dalam pernyataannya, Novel menyarankan agar Presiden Prabowo melakukan evaluasi mendalam terhadap latar belakang dan rekam jejak setiap capim. Ia berharap agar proses seleksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pengamat anti-korupsi untuk memastikan bahwa pimpinan KPK yang terpilih benar-benar memiliki integritas dan kapabilitas yang dibutuhkan.
Situasi ini semakin mendesak, terutama dengan banyaknya kasus korupsi yang belum terungkap. Novel percaya bahwa dengan pemimpin yang tepat, KPK akan lebih efektif dalam memberantas praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
Sebagai mantan penyidik yang telah berjuang di garis depan melawan korupsi, harapan Novel Baswedan ini mencerminkan aspirasi banyak pihak untuk KPK yang lebih kuat dan kredibel di masa mendatang. Diharapkan langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo akan membawa perubahan positif bagi KPK dan penguatan sistem pemberantasan korupsi di Indonesia.
Sumber: Artikel ini dikutip dari Detik.com.
